Facebook

header ads

Sempat & Sempit

 


Sempat & Sempit

Keduanya adalah waktu "time" hidup dan kehidupan. 


Sempat dalam kesibukan dunia. 

Sempit untuk kehidupan akhirat. 


Sempat dalam perlombaan mencari harta. 

Sempit dalam perlombaan menemui Allah SWT. 


Sempat bersama keluarga. 

Sempit bertemu jamaah Amaliyah. 


Sempat menghadiri undangan sepakbola. 

Sempit mendatangi pengajian muamalah. 


Sempat ngobrol dengan sejawat dagang. 

Sempit bertanya tentang bagaimana agar lunas utang. 


Sempat ngajak kawan makan-makan. 

Sempit kalau diajak pengajian. 


Sempat kalau hadir walimahan. 

Sempit kalau hadir pengajian. 


Sempat yang namanya jalan-jalan. 

Sempit nian untuk urusan peduli pengajian. 


Sempat mengumpulkan harta benda yang sementara. 

Sempit mendermakan nilai gunanya untuk tujuan selamanya. 


Sempat nyumbang untuk perayaan hari kemerdekaan. 

Sempit untuk berbagi kesenangan di acara Maulidan. 


Sempat datang tepat waktu untuk kegiatan menyambut tamu. 

Sempit datang ke pengajian dengan alasan tak punya waktu. 


Itulah kadar yang kita takar untuk keadaan yang sering bertukar-tukar. 


Itulah kita yang hatinya sering bolak-balik. 

Padahal sesungguhnya pengajian itu ngajak kita agar jadi baik. 


Pengajian adalah komitmen bertemu. 

Bukan harapan mencari ilmu. 


Sebab ilmu merupakan kewajiban bagi setiap pribadi yang ingin bermutu. 


Ilmu bisa didapatkan di mana pun tanpa mesti bertemu. 

Tapi belum tentu yang sudah berilmu siap bertemu. 


Apalagi bagi yang gelas penuh. 

Rasanya orang lain dianggap kurang utuh. 


Kita ngaji agar terus bisa memperbaiki hubungan. 

Karena nilai hubungan itu lebih mahal dibanding keuangan. 


Faktanya ada persahabatan yang tersambung karena uang. 

Tapi yakinlah itu tak akan lekang. 



Posting Komentar

0 Komentar